Sabtu, 26 November 2022

Manfaat Beriman Kepada Qadha Dan Qadhar

 Menurut bahasa qadha berarti hukum, ketetapan, perintah, kehendak, pemberitahuan, dan penciptaan. Sedangkan menurut istilah, qadha merupakan ketentuan atau ketetapan dari Allah SWT dalam mengatur seluruh ciptaan-Nya. yang telah ditetapkan sejak zaman Azali. Contohnya berupa susah senang yang dialami manusia, umur, jodoh, rizki, terbitnya matahari dari timur, dan lain sebagainya.


Sedangkan pengertian Qodar menurut bahasa berarti kepastian, peraturan, serta ukuran. Dan secara istilah, qadar merupakan perwujudan dari ketetapan (qadha) dari Allah SWT mengenai segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk ciptaan-Nya yang telah ada sejak zaman azali. Qadar disebut juga sebagai takdir dari Allah SWT yang berlaku bagi semua makhluk hidup.


Takdir sendiri dibedakan menjadi 2, yaitu :


Takdir Mua’llaq, yaitu semua ketetapan dari Allah SWT yang mungkin masih bisa dirubah dengan jalan selalu berusaha dan berdo’a dengan sungguh-sungguh kepada Allah SWT. Namun, usaha dan upaya tersebut berasal atas izin dan ketetapan Allah. Contohnya seseorang yang asalnya miskin dapat menjadi kaya jika ia bekerja dan berdo’a dengan sungguh-sungguh pada Allah SWT, Anak yang bodoh dapat menjadi pandai dengan belajar dan berdo’a dengan sungguh-sungguh pada Allah SWT.

Takdir Mubram, yaitu semua ketetapan dari Allah SWT yang tidak bisa diubah lagi. Semua makhluk harus menerima apa adanya dan mereka tidak bisa protes maupun melakukan demo. Contohnya adalah terbitnya matahari terbit dari timur dan tenggelam ke barat, kematian yang akan dialami oleh semua makhluk, jenis kelamin, dan lain sebagainya.

Jadi, Pengertian iman kepada Qadha dan Qodar adalah menyakini dengan sepenuh hati adanya ketentuan Allah SWT yang berlaku bagi semua mahluk hidup.


Beberapa dalil naqli yang menunjukkan adanya Qadha dan Qodar :


Firman Allah dalam Al-quran surat Al-Hadid ayat 22 yang artinya “Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkan-nya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.”

Firman Allah dalam Al-quran surat Ar-Ra’d ayat 11 yang artinya:

“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”

Firman Allah dalam Al-quran surat Al-A’laa ayat 3 yang artinya: “Dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk.”

Firman Allah dalam Al-quran surat Al- Qamar ayat 49 yang artinya : “Sesungguhnay, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.”

Menurut sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadist yang telah diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Mas’ud yang artinya “Sesungguhnya seseorang itu diciptakan dalam perut ibunya selama 40 hari dalam bentuk nuthfah, 40 hari menjadi segumpal darah, 40 hari menjadi segumpal daging, kemudian Allah mengutus malaekat untuk meniupkan ruh ke dalamnya dan menuliskan empat ketentuan, yaitu tentang rezekinya, ajalnya, amal perbuatannya, dan (jalan hidupnya) sengsara atau bahagia.”Dari hadits tersebut dapat disimpulkan bahwa nasib manusia telah ditentukan oleh Allah SWT sejak sebelum ia dilahirkan. Namun, meskipun nasib manusia telah ditentukan, tidak berarti ia hanya bisa tinggal diam dan menunggu nasib tanpa melakukan usaha dan ikhtiar. Manusia tetap berkewajiban untuk berusaha, sebab keberhasilan tidak datang dengan sendirinya.


Manfaat Iman kepada Qadha dan Qodar


Banyak sekali hikmah dan manfaat Iman kepada qadha dan qodar yang dapat kita ambil dalam menjalani kehidupan dunia dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat nantinya, diantaranya adalah :


1. Melatih diri untuk selalu bersyukur dan bersabar


Dengan beriman kepada qadha dan qadar, seseorang akan selalu mensyukuri atas apa yang telah ia miliki dan ia dapatkan, dan pada saat ia mendapatkan masalah atau terkena musibah, ia akan selalu bersabar, karena hal tersebut merupakan ujian.Dalam QS. An-Nahl ayat 53 Allat SWT telah berfirman, yang artinya :

“dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah (datangnya), dan bila ditimpa oleh kemudratan, maka hanya kepada-Nya lah kamu meminta pertolongan. ”2. Selalu berusaha menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa.


Dengan beriman kepada Qadha dan Qodar, seseorang akan selalu menganggap bahwa semua keberhasilan yang telah ia raih serta kegagalan yang ia alami semata-mata adalah ketentuan dari Allah SWT. Ia tidak akan menjadi sombong dan berbangga diri saat sedang menuai keberhasilan, dan ia juga tidak akan berputus asa dan akan selalu berusaha saat ia sedang dalam kesulitan. Dalam QS.Yusuf ayat 87 Allah SWT telah berfirman, yang artinya : “Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.”


3. Selalu Optimis dan giat dalam bekerja


Tidak ada manusia satupun manusia yang ingin merugi, semuanya menginginkan memiliki nasib yang baik dan selalu beruntung. Namun, siapapun tidak akan bisa mengetahui takdir apa yang terjadi pada dirinya. Untuk mendapatkan suatu keberuntungan, maka manusia harus berusaha untuk meraihnya. Ia harus selalu optimis dan tidak berputus asa manakala mengalami sebuah kegagalan, karena dengan kegagalan, berarti ia harus lebih giat lagi berusaha dengan jalan lain yang di ridhoi Allah SWT.


Firman Allah dalam QS Al- Qashas ayat 77 yang artinya : “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”


4. Dapat menenangkan jiwa


Orang yang beriman kepada qadha dan qadar akan senantiasa memiliki hati dan jiwa yang tenang, Hal itu dikarenakan ia selalu bersyukur atas segala nikmat dan cobaan yang diberikan Allah SWT kepadanya. Dalam QS. Al-Fajr ayat 27-30 Allah SWT telah berfirman yang artinya : “Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang tenang lagi diridhai-Nya. Maka masuklah kedalam jamaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah kedalam surga-Ku.”


Lalu bagaimana cara menunjukkan bahwa kita beriman kepada Qadha dan Qodar?


Baik dan buruknya nasib seseorang telah ditetapkan oleh Allah SWT, dan manusia harus selalu meyakini hal itu. Namun begitu, manusia juga tidak boleh hanya berpangku tangan menunggu nasib dan takdir dari Allah. Ia harus berusaha dengan segala kemampuan yang ia miliki, dan dari usahanya itu, ia akan mendapatkan pahala dari Allah SWT.


Setelah berusaha dengan keras, manusia juga harus berserah diri (tawakkal) pada Allah swt, karena semua keputusan ada di tangan Allah. Allah yang menciptakan manusia, jadi pastinya Allah tahu apa yang terbaik untuk mereka. Apa yang menurut manusia baik, belum tentu baik buat mereka. Dan apa yang menurut manusia buruk belum tentu buruk buat mereka. Hanya Allah yang maha mengetahui hal itu.


Keyakinan kita terhadap qada dan qadar dapat kita tunjukkan dengan cara sebagai berikut :


Menerima Qada dan Qadar Allah SWT dengan penuh kesabaran dan rasa syukur.

Selalu berikhtiar dan berusaha dengan sungguh-sungguh.

Selalu berdo’a dengan khusuk hanya kepada Allah SWT

Selalu tawakal atau berserah diri pada Allah SWT

Nah itu adalah beberapa bagian dari manfaat iman kepada qada dan qadar yang dapat anda jadikan pedoman dalam menjalankan kebesaran Allah.

0 komentar:

Posting Komentar