Bua tkamu yang penasaran sama kisahnya, gue mau ceritain nih kisah Sura dan Baya. Tentu aja, terkadang detail cerita dan penyampaian di media-media kadang ada perbedaan ya, ada yang mengatakan dua makhluk buas ini merupakan teman, ada juga yang nggak menyebutkan.
Selain itu, hewan yang diperebutkan mereka pun bisa berbeda, entah itu kambing, kijang, monyet, atau hewan mangsa lainnya.
Kali ini gue akan sampaikan kisah tersebut secara singkat, dengan mengadaptasi kisah Sura dan Baya yang disampaikan oleh kanal Dongeng Kita di YouTube.
Alkisah di Jawa Timur, ada seekor buaya ganas bernama Baya tinggal di sungai, di mana ia berburu makanan.
Sungai yang ditinggali Baya, bermuara di laut, di mana seekor hiu bernama Sura, penguasa laut yang ditakuti ikan-ikan lainnya tinggal.
Sura merasa bosan, cuma makan ikan setiap hari. Dengan rasa penasaran, Sura akhirnya pergi ke sungai, dan berhasil memangsa anak kijang. Wah, ternyata kijang sungguh lezat!
Sura pun menjadi ketagihan, dan sering berburu mangsa lainnya di sana. Semakin lama, Baya curiga, karena mangsanya semakin sedikit, sehingga ia kesulitan mencari makan. Baya pun berusaha mencari tahu penyebabnya.
Suatu hari ketika menelusuri sungai, Baya melihat Sura sedang berburu monyet. Betapa geramnya Baya menyaksikan kejadian tersebut, “Hei, Sura, ini daerah kekuasaanku!”
Sura yang nggak terima, menantang Baya, dan mereka pun berkelahi. Kedua hewan buas tersebut sama-sama kuat, pertarungan sengit pun terjadi selama berhari-hari, hingga mereka berdua merasa lelah.
Akhirnya, mereka membuat kesepakatan, untuk membagi daerah kekuasaan, dengan muara sebagai batasnya, dan Sura pun kembali ke laut. Setelah berbulan-bulan tanpa masalah, Sura mulai kangen akan lezatnya hewan mangsa di sekitar sungai.
Awalnya, Sura mengelilingi muara terlebih dahulu. Namun, hasilnya nihil. Ia pun kembali menjalankan aksi lamanyanya, menyelinap, dan berburu hewan mangsa di tepi sungai, selama berbulan-bulan.
Walau Sura berusaha untuk nggak ketahuan, Baya akhirnya menemukannya. Mereka pun kembali berkelahi, dengan jauh lebih sengit. Gigitan demi gigitan dari gigi mereka yang begitu tajam bersahut-sahutan.
Akhirnya, Baya berhasil menggigit ekor Sura, hingga terluka parah sekali. Sura pun kesakitan, dan pergi berenang menuju lautan kembali.
Daerah di mana tempat Sura dan Baya berkelahi dengan sengit, kemudian dinamai Surabaya, Sobat Zenius.
Nah, kira-kira dari contoh teks narasi tentang Sura dan Baya di atas, apakah elo bisa menebak apa itu pengertian, ciri-ciri, struktur, dan unsur-unsur teks narasi? Yuk, kita bahas satu per satu ya, dimulai dari apa yang dimaksud dengan teks narasi.
Pengertian Teks Narasi
Jadi, apa itu teks narasi? Teks narasi adalah jenis teks yang mengisahkan suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu (kronologis), yang bisa bersifat fiksi (bersifat imajinasi), maupun nonfiksi.
Dari definisi tersebut bisa dibayangkan ya, betapa banyaknya contoh-contoh teks narasi yang udah pernah kita baca.
Contohnya, ketika kita belajar sejarah, kita tentu banyak membaca teks narasi nonfiksi tentang berbagai peristiwa, seperti Perang Surabaya, Medan Area, Perang Dunia, dan lain sebagainya.
Contoh lain, ketika elo baca novel, dongeng, atau cerpen terkenal seperti Harry Potter, Laskar Pelangi, dan lain-lain, elo sedang membaca contoh teks narasi fiksi.
Tujuan dan fungsi teks narasi sendiri sebenarnya untuk memberikan informasi, menambahkan pengetahuan, serta menyediakan hiburan bagi pembacanya.
Oh ya, kalo elo mau belajar soal teks naratif dalam bahasa Inggris, elo bisa baca juga artikel di bawah ini ya.
Oke, kita udah ngebahas soal apa itu teks narasi. Selanjutnya, kita diskusikan beberapa hal yang harus ada di dalam teks narasi ya.
Ciri-ciri Teks Narasi
Apa sih ciri-ciri penting yang membuat sebuah teks memenuhi kriteria sebagai sebuah narasi?
Sesuai dengan definisinya, teks tersebut harus bercerita tentang suatu kejadian, dengan beberapa peristiwa kronologis atau order of events.
Selain adanya beberapa peristiwa, teks harus dibumbui masalah atau konflik yang menjadi puncak narasi tersebut, serta struktur teks narasi lainnya.
Sebuah narasi harus memiliki unsur-unsur teks (tokoh, latar, alur, tema) yang nanti akan kita bahas bareng.
Untuk pembahasan lebih dalam tentang ciri-ciri teks narasi dengan tutor yang kece, elo bisa nonton video materinya di bawah ini, dengan mengakses akun Zenius elo.
Struktur Teks Narasi
Secara garis besar, struktur teks narasi bisa dibagi menjadi empat bagian, yaitu orientasi, komplikasi, resolusi, dan coda.
. Berikut ini penjelasan singkat untuk tiap bagian struktur tersebut.
- Orientasi (orientation), merupakan bagian pengenalan cerita, di mana penulis memberikan informasi soal latar belakang tempat, waktu, dan mengenalkan tokoh.
- Komplikasi (complication), berisikan masalah atau konflik yang mulai terjadi, hingga pada akhirnya mencapai puncak konflik. Biasanya ini bagian yang seru dari sebuah cerita teks naratif.
- Resolusi (resolution), menunjukkan adanya penurunan konflik, di mana solusi atau penyelesaian masalah mulai terlihat, hingga menemukan sebuah akhir.
- Koda atau coda (reorientation), bagian koda dalam struktur teks narasi berisi pesan moral atau amanat dari kisah yang disampaikan. Biasanya koda dituliskan sebagai penutup cerita, dan bersifat opsional, alias nggak wajib ada.
0 komentar:
Posting Komentar